Kusdianto : Penanggung Jawab Aktivitas GKM TPS Food Tbk |
1.
Jangan ambil tema yang “ Nggedabyah “ atau terlalu
banyak variable yang berpengaruh terhadap judul yang akan kita capai.
Nggedabyah = keinginan menyelesaikan perbaukan besar tanpa
menindaklanjuti penyebab penyebab kecil yang berpengaruh (
targetnya “ wow “ tapi perbaikannya “ weleh “ )
2.
Ambil tema yang Simple tapi berpengaruh.
-
Perbaikannya dibagi kecil kecil tapi banyak,
yang berimbas pada hasil yang besar.
Misalnya : ketika
unit akan menyelesaiakan rendemen sebuah produk yang dipengaruhi oleh
macam macam sebab di bermacam macam stasiun proses, maka alangkah lebih baik
jika masing masing stasiun proses penyebeb tidak tercapainya rendemen tersebut ,
dipasangi Gugus ,Jadi bukan satu GKM menyelesaikan semua stasiun proses,melainkan
banyak GKM yang menyelesaiakan semua masalah rendemen di masing masing stasiun
proses.
Note ; prioritas masalah yang harus diselesaikan dan
penempatan gugus di masing masing stasiun proses tergantung pejabat setempat di
masing masing area kerja.
3.
Tujuan / Judul
perbaikan “ SMART “
-
Disadari dari awal tentang parameter
keberhasilannya, “ kami berhasil jika ?...dengan ukuran atau angka ?...
jika di area GKM tidak ada lagi …??...dsb. ukuran keberhasilan jangan “
seandainya , …jane …ketokke….dll yang
bersifat asumsi / perkiraan.”
-
Perhitungan keberhasilan jelas dan bisa
dipertanggung jawabkan.
4.
Judul perbaikan
dan jangka waktu penyelesaian “ sejalan dengan kebutuhan penyelesaian di masing
masing unit wilayah GKM “
-
Pilih tema GKM dengan judul yang memang ditunggu
tunggu hasilnya oleh pejabat terkait
atau masyarakat perusahaan terkait.
- Penyelesaian masalah yang memang selalu di
follow up di meeting mingguan,meeting bulanan. Meeting semesteran , bahkan bisa
dipatenkan sebagai hasil karya Tahunan.
-
Follow up GKM = follow up WMR = follow Up Sarmut
= follow Up semesteran dsb
- Aktivitas GKM jangan menyimpang dari aktivitas
perbaikan yang diinginkan oleh pejabat setempat
- Aktivitas GKM = aktivitas kerja sehari hari , sehingga GKM bisa menjadi alat bantu
penyelesaian masalah sehari hari yang
memang butuh versi GKM,
5.
Jangan ambil plan Project sebagai aktivitas GKM
- Jangan ambil sebagai tema GKM jika masalah yang
akan diselesaikan hanya tinggal menunggu persiapan modal / biaya , tinggal beli
, selesai atau tinggal “suara sakti” dari pejabat tinggi terkait masalah
selesai..
- Jika aktivitas ini dijalani akan ada proses
dimana Gugus Anda akan meninggalkan fakta fakta lapangan yang tidak sesuai
dengan kehendak Anda , dan semua analisa
akan Anda arahkan agar hasil akhirnya sesuai dengan perbaikan yang sudah Anda
tentukan sebelumnya.
6.
Jangan Ambil tema perbaikan yang bukan bagian dari pekerjaan Anda.
Misalnya : gugus Anda adalah kelompok “ laborat / QC / R and D
“ sedangkan tema yang Anda ambil adalah menurunkan downtime mesin packing.
Hal inilah yang menjadikan “ GKM jadi Beban / GKM nambah nambahi gawean “ akan
jauh lebih smart jika tema Anda membahas tentang metode blokir , keakuratan
pengechekan produk, dsb.
7.
Jika Memungkinkan “ Ambil Tema Yang Menantang “
- Ambil tema yang memang akan menjadikan Anda popular
jika Anda bisa berhasil menyelesaikannya dan Gugus Anda yakin Bisa.
- Ambil tema perbaikan yang selama ini tidak bisa
diselesaikan oleh semua orang dan cenderung dihindari tapi Gugus Anda yakin bisa menyelesaikan.
- Ambil tema perbaikan yang sangat berpengaruh di
rapor tahunan dan Gugus Anda yakin bisa menyelesaikan.
8.
Hindari pengambilan tema yang bersifat “ pokokmen melu GKM “
- Takutnya, Tuhan tidak mencatat aktivitas GKM Anda
sebagai bagian dari aktivitas Ibadah Anda.
Semoga
Bermanfaat.
kusdianto_tps@yahoo.co.id
Komentar saya : Luar biasa..., Terima kasih pengetahuan dasar2 GKM yang disajikan dengan bahasa yang mudah dimengerti, dan di akhir paragraf ada "sentilannya" dengan aktifitas BERIBADAH Selamat Mas Kusdianto, njenengan maju pesat.
BalasHapusHallo Mas Kus.., pripun kabare? Taseh kemutan kaleh kulo mboten mas? Sampun dangu kulo mboten nglampahi kegiatan GKM,,.amargi sampun pindah saking TPS, Ngantos2 supe dasar2 GKM, Tulta he.., he.., sakmeniko wonten damelan ingkang enggal, wonten tantangan nderek kegiatan KBK (Kelompok Budaya Kerja).., intinipun meh sami kaleh GKM, perbaikan yang berkelanjutan,,. Kulo tenggo artikel2 sanese babakan GKM nggeh..,
BalasHapus