Door To Door GKM Langkah 2
Menganalisa Penyebab :
1. Catatan
penting bahwa dalam bedah tulang ikan ( mencari akar masalah ) kita harus sadari
siapa pelanggan dari Gugus kita ..Keberhasilan gugus kita
adalah ketika orang orang di wilayah masalah yang sedang kita angkat sebagai
tema perbaikan GKM kita, merasa terpuaskan atau termudahkan dalam proses
pekerjaan mereka…kemudahan dari sisi mesin,kemudahan dari sisi lingkungan
kemudahan dalam sisi metode dsb…hal ini otomatis akan membaikkan hasil
pekerjaannya..dan disini jugalah keberhasilan Gugus kita.
2. Akar
masalah dari tulang ikan didapat dari keterangan orang orang yang terlibat di
proses lapangan misalnya tentang trouble mesin : penggalian sebab sebab
terjadinya trouble mesin didata dari kesulitan operator mesin yang
menjalankan/menangani masalah yang terjadi.Jadi gugus nggak perlu susah susah
berpikir apa akar masalahnya ..tinggal Tanya ke operator kok iso..kok iso…lalu
tuliskan sebagai data penggalian akar masalah.( bikin tulang ikan di lapangan
dengan melihat kejadian langsungnya bukan dimeja pertemuan ).Diperlukan seni
bertanya untuk mendapatkan kejujuran atau keaslian apa yang dirasakan orang
orang lapangan ( kadang operator malah takut ditanya Tanya akhirnya ngomomngnya
yang baik baik saja )
3. Penggalian
akar masalah diarahkan ke pencarian sumber masalah,dengan ingat prinsip
brainstorming ( tidak boleh menyalahkan ide ) dan tidak terlalu cepat untuk
menyimpulkan.misalnya ruangan kotor karena ada sarang laba laba,
penggalian pertanyaannya adalah tentang keberadaan laba labanya bukan langsung
disimpulkan butuh IK kebersihan,kalau masalahnya adalah area panas…ya cari
sumber panasnya…kalau tidak bias dihilangkan ya di halau…jangan langsung
disimpulkan karena kurang kipas..dsb.
4. Operator/naker baru dianggap berpotensi sebagai masalah, ternyata dengan bedah tulang ikan dilapangan diperoleh
kesimpulan lain yaitu justru yang berpotensi jadi akar masalah adalah karena Ka Line / Kepala Regu Lama.
-
Anggapan bahwa Naker baru bermasalah itu ternyata
masih belum bisa dijabarkan apa kesalahan dari naker baru ( semua unit
sama bahkan yang sudah diatas 5 bulan masih dianggap naker baru )
contoh : naker baru di biscuit diduga pengganggu pencapaian kapasitas. sekilas
memang benar begitu adanya tapi kita juga harus ketahui apa yang salah dengan
naker baru..?( biasane jawabnya pokokmen kalau
pakai naker baru kapasitas kurang )
ternyata kecepatan pengisian roti ke finger kurang cepat...lalu kita bandingan
speed pengisian biscuit ke finger untuk naker lama berapa ? kemudian untuk
naker baru berapa ? misalnya naker lama 15 x/menit memasukkan sedang
naker baru hanya 12 x menit memasukkan biscuit.
-
Dengan membandingkan tersebut ,kita baru tahu parameter
kekurang cepatan naker baru dalam pengisian roti (3 x/menit ).dari sini kita
coba bedah lagi sebab terjadinya selisih tersebut diatas..kita check bagaimana
naker lama memperlakukan biscuit dari mulai mengambil.memegang,membersihkan
serpihan sampai memasukkannya ke dalam deretan finger yang berjalan.demikian
juga harus kita amati bagaimana naker baru memperlakukan biscuit dengan proses
yang sama.
-
Kita cermati perbedaannya, bisa jadi cara memegang
biscuit berbeda..kemudian kolaborasi kedua tangan saat mengambil biscuit juga
kita cermati.Intinya kita cari perbedaan perlakuannya dan mestinya naker baru diarahkan
sesuai cara naker lama melakukan.
-
Dari sini rata rata Gugus belum tahu bagaimana cara
memegang biscuit yang benar,membersihkan serpihan biscuit yang benar,bagaimana
kolaborasi tangan kanan dan kiri yang benar,dan bagaimana perpaduan pengisian
biscuit dengan naker sebelahnya..
-
Yang harus kita
lakukan adalah : Lihat naker lama yang kita anggap proses pengisian biskuitnya
bagus ,amati dan buat standard sesuai apa yang dilakukan.Kemudian ajarkan pada
naker yang kita anggap baru/lemah dengan target sesuai apa yang dicapai oleh
naker lama tentunya bertahap.( standard proses seperti ini saja kita belum
mengamati apalagi memberikan training ke naker baru )
-
Yang kita
perlakukan terhadap naker baru selama ini adalah disuruh nggabung dengan naker
lama dengan harapan belajar atau diajari oleh naker lama ,ironisnya naker baru
belum tentu diajari malah dimusuhi dan banyak yang menyatakan “ ya..biasanya
naker baru di seperti itukan “ kalau mau melihat akar masalahnya sebenarnya
..siapa yang harus membuat standard kerja biar cepat…? siapa yang harus
mengajari cara kerja yang cepat ? ……..Ka Line nya..
5. Dari
sisi lingkungan : kita tinggal Tanya pada orang orang sekitar area GKM
kita….dilakukan dilapangan ( lingkungan yang mana yang menimbulkan kejadian di
kepala ikan ( akibat ).misalnya areanya panas nggak mas ..mbak…terus pengaruh
area panas terhadap afal tinggi apa mas ..mbak…dari jawaban teman teman kita
yang dilapangan tersebutlah masalah masalah yang harus kita data karena mereka
yang mengalami dan mereka pula yang akan menikmati hasil perbaikan kita
nantinya.
-
Bahkan di biscuit operator berani njamin tidak akan ada
afal tepung di area screw asal Gugus memperbaiki beberapa hal yang dirasa
mengganggu pekerjaan operator screw.Dari sini Gugus tidak perlu susah susah cari
akar masalah karena semua sudah diinformasikan dari operator yang memang
bekerja di area tersebut dan bukan anggota gugus.Dan perbaikan yang diminta
semua masuk akal dan bisa dipraktekkan kesulitannya saat itu juga
by : MasKus .www.kusdianto_tps@yahoo.co.id.