Diagram tulang ikan disebut juga sebagai diagram Ishikawa / fishbone diagram atau juga disebut diagram sebab akibat,,yaitu diagram yang menunjukkan sebab akibat yang berguna untuk mencari atau menganalisa sebab sebab timbulnya masalah sehingga memudahkan cara mengatasinya.Ditemukan oleh Prof. Kouru Ishikawa .
Penggunaan analisis sebab akibat :
- Untuk mengenal sebab yang penting
- Untuk memahami semua akibat dan penyebab
- Untuk membandingkan prosedur kerja
- Untuk menemukan pemecahan yang tepat
- Untuk memecahkan hal apa yang harus dilakukan
- Untuk mengembangkan proses.
Cara membuat diagram Tulang Ikan :
- Tuliskan permasalahan pada kotak dikepala
- Tuliskan kategori utama penyebab permasalahan pada tulang tulang ikan yang besar
- Pada tulang tulang kecilnya digunakan untuk menuliskan akar permasalahan dengan menggunakan pertanyaan “mengapa” sebanyak 5 kali atau
- Gunakan data yang ada kemudian tuliskan jawabannya pada tempat yang sesuai.Selesaikan satu persatu mencari akar masalah di suatu katagori,jangan pindah ke kategori lain sebelum sebab sebab yang lain dalam satu kategori digali dan diperoleh akar permasalahan.
- Apabila dirasakan perlu maka diagram sebab akibat dapat berkembang sesuai kebutuhan.
- Dalam menggunakan diagram sebab akibat sebaiknya pada waktu mencari sebab difokuskan dimana akibat itu terjadi.
- Pilih 3 s/d 5 sebab dominan dari seluruh sebab yang ada yang letaknya pada tulang ikan terkecil.
- Berilah tanda elips pada sebab dominan tersebut.
Beberapa hal pokok yang perlu diingat dalam membuat isi dari diagram tulang ikan adalah :
a. Perlu adanya partisipasi dari semua anggota gugus,dan semua anggota harus benar benar ikut terlibat didalam menganalisis penyebabnya.
b. Harus didapatkan banyak ide penyebab
c. Proses pelaksanaan mengeluarkan ide secara bebas berdasar.
d. Tidak diperkenankan untuk mengkritik
e. Penyebab harus terkumpul dulu sebelum seseorang mengambil tindakan pemecahan.Seringkali semua informasi ide ditulis pada sebuah papan tulis yang besar dan disajikan untuk mempertimbangkan dalam waktu beberapa hari guna memberikan kesempatan kepada mereka untuk menambah beberapa penyebab yang mungkin masih ada pada diagram tersebut seperti yang terlintas dalam benak anggota gugus.
f. Para anggota diminta untuk member tanda atau memilih penyebab yang mereka rasakan penting.
Beberapa pertanyaan yang bisa membantu dalam menyusun fishbone antara lain :
1. Manusia :
- Apakah sudah bekerja sesuai standard ?
- Apakah sudah bekerja secara efisien ?
- Apakah SDM nya sadar akan masalah ?
- Apakah SDM nya bertanggung jawab ?
- Apakah SDM nya cukup qualified ?
- Apakah SDM nya sudah pada tugas yang tepat ?
- Apakah SDM nya mau berubah kea rah perbaikan ?
- Apakah SDM nya sehat ?
- Apakah SDM nya mampu berkomunikasi baik dengan orang lain ?
2. Machine :
- Apakah mesin memenuhi persyaratan produksi ?
- Apakah mesin memenuhi kemampuan proses ?
- Apakah mesin di maintenance dengan baik ?
- Apakah ada jadwal inspeksi mesin ?
- Apakah proses sering terhenti karena masalah peralatan ?
- Apakah hasil mesin sesuai standard proses ?
- Apakah mesin menimbulkan bising diluar kewajaran ?
- Apakah ergonomic mesin sudah terpenuhi ?
- Apakah jumlah mesin mencukupi untuk produksi ?
- Apakah mesin dalam tatanan kerja yang baik ?
3. Material :
- Apakah ada kesalahan dalam volume material ?
- Apakah ada kesalahan pada spesifikasi material ?
- Apakah ada kesalahan pada merk material ?
- Apakah ada ketidak murnian dalam pencampuran ?
- Apakah persediaan material mencukupi ?
- Apakah ada material yang terbuang ?
- Apakah penanganan material tepat ?
- Apakah ada proses kerja yang ditinggalkan ?
- Apakah standard kualitas memadai ?
4. Metode operasional :
- Apakah standar kerjanya memadai ?
- Apakah standar kerja ditingkatkan ?
- Apakah tersedia metode kerja yang aman ?
- Apakah metode tersebut dapat memastikan hasil produk baik menjadi baik ?
- Apakah metode kerjanya efisien ?
- Apakah potongan kerjanya memadai ?
- Apakah suhu dan kelembabannya memadai ?
- Apakah cara setting kerjanya memadai ?
- Apakah pencahayaan dan ventilasinya memadai ?
- Apakah ada prosedur yang pas antara proses sebelum dan proses sesudahnya ?